Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Merubah tampilan
Rabu, 27 April 2011
Sebelum
Sesudah
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Diposting oleh
ikhsan
di
02.55
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook

Label:
Tampilan
INTERMEZZO
Rabu, 06 April 2011
Ingin Ubah Dunia, Ubahlah Diri Sendiri
Jika menyebut nama besar Martha Tilaar, sosok yang akan Anda temukan pertama kalinya adalah pengusaha perempuan yang ramah, istri dan ibu empat anak yang penuh kasih, dengan penampilan yang masih segar di usia 74 tahun. Selanjutnya, Anda akan melihat sosok perempuan "djitu" yang sukses dengan berbagai pencapaian dan kontribusi yang diakui di skala nasional maupun internasional. Takkan cukup waktu membedah deretan prestasi yang diraihnya, baik sebagai pribadi maupun korporasi. Martha, bersama keluarga, terbukti mumpuni dengan fokus menjalani bisnis kecantikan Martha Tilaar Group sejak 41 tahun silam.
Bisnis keluarga yang konsisten bergerak di bidang kecantikan dan perawatan tubuh ini dibangun dengan mimpi sederhana. "Saya pulang dari Amerika, dengan gelar beautician, ingin mempercantik perempuan Indonesia dan dunia. Almarhum ayah saya bilang, have a big dream and start small. Jika ingin mengubah dunia, ubahlah diri sendiri lebih dahulu. Jangan mengeluh dan jangan menyalahkan orangtua karena tak punya banyak uang. Saya punya mimpi besar namun tak punya cukup uang. Namun, saya berpikir bagaimana caranya mengubah diri sendiri untuk mewujudkan mimpi," tutur Dr Martha Tilaar saat bincang-bincang bersama Kompas.com di kantor dan pabrik miliknya di Pulo Gadung, Jakarta, Kamis (17/2/2011) lalu.
Manusia "djitu"
Cara mengubah diri adalah dengan menjadi manusia "djitu", kata perempuan yang memiliki latar belakang profesi sebagai guru ini. Prinsip "djitu" inilah yang menjadi fondasi Martha Tilaar dalam mewujudkan mimpinya mengelola bisnis kecantikan. Sepulang merantau mengambil kuliah kecantikan di Academy of Beauty Culture, Bloomington, Indiana, dan bekerja di Campes Beauty Salon, Indiana University, Amerika, pada 1970, Martha Tilaar memantapkan hati merintis bisnis dari salon kecil yang diberi nama Martha Salon.
"Djitu", jelasnya, adalah disiplin, jujur, iman atau saat ini lebih relevan diartikan sebagai inovasi, tekun, dan ulet. "Disiplin dengan selalu menepati waktu, jujur, inovatif proaktif dengan mengejar pola dan jangan menunggu pola, tekun dengan selalu bersikap fokus, ulet dengan bekerja keras serta berkomitmen dan gigih untuk terus menggali lagi pekerjaan yang belum selesai," ujar perempuan kelahiran Kebumen, 4 September 1937 ini.
Terbukti, dengan mengaplikasikan "djitu", Martha Tilaar berhasil mengembangkan perusahaan kosmetika dan perawatan tubuh ternama yang dirintisnya dari garasi rumah. "Setelah memulai salon kecil di rumah, teman bapak saya menitipkan rumah yang kemudian saya jadikan salon kedua yang jauh lebih besar dari yang ada di garasi rumah. Dalam setahun, saya bisa membeli sebuah rumah lagi untuk mengembangkan Martha Salon. Ini semua akibat dari menjadi manusia 'djitu' dan trust," lanjut istri Prof Dr Henry Alexis Rudolf Tilaar itu.
Martha Salon yang awalnya hanya berukuran 4 x 6 meter, semakin berkembang dengan banyak cabang. Salon milik Martha menjangkau pasar lebih besar berkat promosi dari mulut ke mulut, juga dengan brosur yang dititipkan melalui loper koran. Sejalan dengan itu, sekolah kecantikan Puspita Martha tak kalah pesat perkembangannya.
"Juga karena trust, saya mendapatkan pinjaman uang untuk memperbesar sekolah kecantikan," tutur Martha yang menikmati suntikan dana senilai Rp 172 juta di era 80-an untuk membangun Puspita Martha. Sejak awal merintis bisnis, Martha Tilaar terbukti konsisten dengan misinya, bahwa kecantikan perempuan tak semata fisik saja, namun juga menambah wawasan dan keterampilan melalui pendidikan.
Siapa menyangka, mimpi besar Martha Tilaar membangun bisnis kecantikan terwujud dari dana yang serba minim. Untuk menyiasati minimnya kondisi keuangan pada awal pendirian usaha, Martha bersinergi bersama keluarga. "Ayah saya bilang, saya punya mimpi besar namun tidak punya uang. Akhirnya, keluarga bergotong royong membangun mimpi ini," tuturnya.
Seluruh anggota keluarga kemudian membagi porsi modal. "Adik saya 30 persen, adik saya yang satunya 10 persen, saya dan ayah masing-masing 30 persen," lanjutnya.
Riset pasar
Setelah kendala modal terselesaikan, muncul lagi tantangan berikutnya. Bagaimana menggunakan modal seadanya ini agar tepat guna. "Saya membaca pesaing, yakni salon yang sudah ada saat itu. Uang saya sedikit, jadi harus bisa menggunakannya dengan baik agar tak terpakai untuk hal yang aneh-aneh," tuturnya sederhana. Kunci sukses Martha dalam memulai bisnisnya adalah mencipta konsep bisnis yang unik dan berbeda. "Yang berbeda itu yang laku," kata lulusan Jurusan Sejarah Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta tahun 1963 ini.
Alhasil, dengan dana terbatas namun dikuatkan oleh riset, Martha Salon berdiri di Jalan Dr Kusumaatmaja Jakarta. "Yang saya lakukan adalah membeli hot and cold water, air conditioner dan generator. Meski salon hanya berukuran 4 x 6 meter di garasi rumah, tetapi saya memiliki konsep yang berbeda. Furnitur saat itu menggunakan bambu, karena saya tidak punya cukup uang," kisah Martha.
Meski berukuran mini, Martha Salon hadir berbeda di zamannya. Di era 70-an hanya salon berkelas di Hotel Indonesia yang dilengkapi perlengkapan mewah seperti pendingin ruangan. Bahkan, sejumlah salon ternama di zaman itu tak punya fasilitas yang bikin suasana nyaman. Tak heran jika semakin banyak pelanggan yang kebanyakan adalah para ibu duta besar yang betah berlama-lama di Salon Martha.
Melestarikan kearifan lokal
"Local Wisdom Go Global" menjadi misi Martha Tilaar Group yang terilhami dari petuah leluhur. "Eyang adalah mahaguru bagi saya. Beliau bilang jika ingin berusaha dan menggunakan tanaman, maka harus menanam kembali. Jika ingin sukses bisnis maka harus berbagi. "Tri Hita Karana", juga harus diterapkan. Bahwa hubungan harus harmonis antara manusia dengan pencipta, manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungan," tutur Martha, menambahkan sejak awal berdirinya perusahaan, kearifan lokal konsisten dijalankan.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Diposting oleh
ikhsan
di
23.14
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook

Label:
Ingin Ubah Dunia,
Ubahlah Diri Sendiri
PENERAPAN TEKNOLOGI KOMPUTER DI DUNIA
ASAL MULA BANK
Sejarah perbankan dimulai dari zaman Babylonia, dilanjutkan ke zaman Yunani Kuno dan Romawi. Pada saat itu, kegiatan utama bank hanya sebagai tempat tukar menukar uang. Selanjutnya, kegiatan bank berkembang menjadi tempat penitipan dan peminjaman uang. Uang yang disimpan oleh masyarakat, oleh bank dipinjamkan kembali ke masyarakat yang membutuhkannya.
PERKEMBANGAN BANK
Kemudian dalam perkembangan selanjutnya, kegiatan operasional perbankan berkembang lagi menjadi tempat penitipan uang atau yang disebut sekarang ini kegiatan simpanan. Berikutnya kegiatan perbankan bertambah dengan kegiatan peminjaman uang. Uang yang disimpan oleh masyarakat, oleh perbankan dipinjamkan kembali kepada masyarakat yang membutuhkannya. Jasa-jasa bank lainnya menyusul sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat yang semakin beragam.
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI "KOMPUTER" PERBANKAN
Semakin majunya teknologi di dunia transaksi perbankanpun mulai mengunakan teknologi berbasis komputer untuk mempermudah transaksi dengan nasabah. yang tadinya melayani nasabah dengan harus bertemu / nasabah datang ke cabang2 bank yang disediakan oleh bank yang dia gunakan untuk menabung/infertasi menjadi lebih mudah karena bank mulai mengunakan teknoligi berbasis komputer dan sekarang sudah bisa mengakses lewat internet bahkan dengan mobile "HP" dengan SMS sudah banyak diterapkan bank.
Dalam dunia perbankan, perkembangan teknologi informasi membuat para perusahaan mengubah strategi bisnis dengan menempatkan teknologi sebagai unsur utama dalam proses inovasi produk dan jasa seperti :
- Adanya transaksi berupa Transfer uang via mobile maupun via teller.
- Adanya ATM ( Auto Teller Machine ) pengambilan uang secara cash secara 24 jam.
- Penggunaan Database di bank – bank.
- Sinkronisasi data – data pada Kantor Cabang dengan Kantor Pusat Bank.
Dengan adanya jaringan computer hubungan atau komunikasi kita dengan klien jadi lebih hemat, efisien dan cepat. Contohnya : email, teleconference.
Sedangkan di rumah dapat berkomunikasi dengan pengguna lain untuk menjalin silaturahmi (chatting), dan sebagai hiburan dapat digunakan untuk bermain game online, sharing file. Apabila kita mempunyai lebih dari satu komputer, kita bisa terhubung dengan internet melalui satu jaringan. Contohnya seperti di warnet atau rumah yang memiliki banyak kamar dan terdapat setiap komputer di dalamnya.
Pada dunia perbankan, perkembangan teknologi informasi membuat para perusahaan mengubah strategi bisnis dengan menempatkan teknologi sebagai unsur utama dalam proses inovasi produk dan jasa. Seperti halnya pelayanan electronic transaction (e-banking) melalui ATM, phone banking dan Internet Banking misalnya, merupakan bentuk-bentuk baru dari pelayanan bank yang mengubah pelayanan transaksi manual menjadi pelayanan transaksi yang berdasarkan teknologi.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Diposting oleh
ikhsan
di
23.03
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook

Label:
Artikel
IDENTITAS MUHAMMAD IKHSAN 1105211113
MUHAMMAD IKHSAN 1105211113
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
Diposting oleh
ikhsan
di
22.48
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook

Label:
IDENTITAS MUHAMMAD IKHSAN
Langganan:
Postingan (Atom)